Tahun Depan, Bursa Saham Buka Jam Sembilan
Kamis, 25 Oktober 2012 – 07:54 WIB
Ito mengatakan bahwa rata-rata penurunan nilai transaksi harian di mayoritas bursa unggulan Asia antara 15 persen sampai 20 persen. Sedangkan penurunan nilai transaksi rata-rata harian di bursa Eropa dan Amerika Serikat antara 20 persen sampai 25 persen. "Penurunan likuiditas transaksi lebih karena penurunan aktivitas dari para investor. Terutama investor global. Uangnya mungkin ada mereka pegang tetapi frekuensinya dikurangi," ulasnya.
BE I mengaku selalu bekerja keras untuk terus merangsang aktivitas investor baik global maupun domestic. Kerja keras itu semakin ditingkatkan seiring dengan penetapan target baru sebanyak 30 perusahaan akan listing di bursa tahun depan. "Sudah dua tahun berturut-turut target kita 25 emiten dan tahun ini insya Allah target itu terlampaui. Tahun depan kita targetkan 30 emiten sehingga bursa harus lebih kerja keras," paparnya.
Tantangan untuk bisa menembus 30 perusahaan baru masuk bursa menurutnya lebih kepada hambatan cultural berupa rasa enggan dari pemilik perusahaan swasta terkait berbagai alasan. Terutama masih berat untuk melakukan prinsip keterbukaan dan kekhawatiran dari sisi perpajakan. "Padahal sebenarnya dengan listing di bursa itu untuk kebaikan masa depan perusahaan. Maka butuh sosialisasi dan edukasi yang lebih intensif," ucapnya.
Perusahaan plat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga diharapkan bisa berkontribusi meskipun sejauh ini masih terkendala dari perizinan yang cukup rumit dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Padahal kebutuhan BUMN untuk tambahan modal sudah di depan mata dan Negara tidak selalu bisa tambah modal. Maka yang terbaik adalah dari IPO," terusnya. (gen/kim)
JAKARTA - Mulai tahun depan jam perdagangan di Bursa Eefek Indonesia (BEI) akan ditambah dengan cara memajukan jam buka dari saat ini jam 09.30 WIB
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi