Tahun Depan Dana Riset Besar Banget
jpnn.com, JAKARTA - Tahun depan dana riset yang bersumber dari APBN mencapai Rp 23 triliun.
Hanya saja, tanpa pengelolaan yang baik dana superjumbo itu berpotensi tidak menghasilkan inovasi yang signifikan.
Hal itu disampaikan Dirjen Riset dan Pengembangan (Risbang) Kemenritekdikti Muhammad Dimyati di Jakarta kemarin (17/9).
Dimyati mengatakan, dana riset itu mampu membiayai 15 ribu proyek penelitian. Persoalannya adalah dana itu tersebar di banyak kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK). ’’Jadi anggarannya ngecer (tersebar) di mana-mana,’’ jelasnya.
Menurut Dimyati, dengan kondisi anggaran riset yang menyebar ke mana-mana itu, berpotensi memunculkan sebuah penelitian atau riset yang dobel atau duplikasi.
Artinya riset yang sama, tetapi dilakukan oleh peneliti dari instansi yang berbeda. Dia menjelaskan saat ini sedang digodok ketentuan arah riset nasional. Sehingga riset-riset yang didanai dari APBN bisa terfokus.
Saat ini ada sembilan fokus riset pemerintah. Seperti riset di bidang energi, pangan, kesehatan, dan transportasi publik. Nah untuk masing-masing bidang itu, jenis risetnya sangat banyak.
Ke depan setelah ada riset induk nasional, diharapkan penelitian untuk masing-masing bidang dibatasi. Sehingga bisa fokus dan menghasilkan inovasi serta dampak positif bagi masyarakat luas.
Tanpa pengelolaan yang baik, dana riset yang cukup besar itu berpotensi tidak menghasilkan inovasi yang signifikan.
- Program IRN Kembali Dibuka, Mahasiswa S1 Bisa Dapat Dana Riset
- Universitas Terbuka Kucurkan Dana Riset & PkM Rp 37,1 Miliar, Paling Beda dari 21 PTNBH
- Kemenag Kucurkan Rp 30 Miliar demi Dukung Dosen Kampus Islam Bikin Riset Berkualitas
- 70 Mahasiswa Mendapat Bantuan Dana Riset Program IRN
- IRN Siapkan Dana Riset Bagi Mahasiswa S1, Begini Cara Dapatnya
- Universitas Terbuka Gelontorkan Dana Riset Sebanyak Rp 44 Miliar, Terbesar di Seluruh PTN