Tahun Depan Dana Riset Besar Banget
Dimyati juga menuturkan, salah satu penopang kegiatan riset adalah perguruan tinggi. Baik itu perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Dia berharap yayasan atau penyelenggara perguruan tinggi swasta memiliki kepedulian mengucurkan dana riset lebih besar kepada pengelola atau rektorat.
’’Kepada para yayasan, mari evaluasi bersama. Apakah selama ini sudah besar dana risetnya,’’ jelasnya.
Menurut Dimyati, masih ada yayasan yang menganggap belanja riset merupakan kegiatan menghabiskan uang.
Dimyati berharap pola pikir seperti itu diubah. Diganti dengan keyakinan bahwa belanja riset itu untuk investasi. Sebab jika sampai pada inovasi, kampus bisa mendapatkan royalti.
Ketua Umum Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi (Apperti) Jurnalis Uddin menyatakan komitmennya untuk mendukung kegiatan riset di perguruan tinggi.
Namun dia mengakui bahwa kondisi keuangan masing-masing kampus itu beragam. ’’Ada kampus yang kuat dan tidak seberapa kuat,’’ jelasnya.
Menurut Ketua Yayasan Universitas Yarsi itu, kegiatan riset di perguruan tinggi memang penting.
Tanpa pengelolaan yang baik, dana riset yang cukup besar itu berpotensi tidak menghasilkan inovasi yang signifikan.
- Program IRN Kembali Dibuka, Mahasiswa S1 Bisa Dapat Dana Riset
- Universitas Terbuka Kucurkan Dana Riset & PkM Rp 37,1 Miliar, Paling Beda dari 21 PTNBH
- Kemenag Kucurkan Rp 30 Miliar demi Dukung Dosen Kampus Islam Bikin Riset Berkualitas
- 70 Mahasiswa Mendapat Bantuan Dana Riset Program IRN
- IRN Siapkan Dana Riset Bagi Mahasiswa S1, Begini Cara Dapatnya
- Universitas Terbuka Gelontorkan Dana Riset Sebanyak Rp 44 Miliar, Terbesar di Seluruh PTN