Tahun Depan Indonesia akan Pasang Alat Pendeteksi Tsunami Baru
Ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, dan otoritas terkait telah memperpanjang peringatan gelombang tinggi mereka hingga Rabu (26/12/2018).
Pasukan militer, personil pemerintah dan sukarelawan terus melakukan evakuasi di sepanjang pantai yang penuh puing-puing.
Kantong mayat berwarna kuning, oranye, dan hitam diletakkan di tempat para korban ditemukan, dan kerabat yang menangis setelah mengidentifikasi jenazah. Banyak warga masih terus mencari anggota keluarganya yang masih hilang di kamar mayat di rumah sakit.
Pastor Rusman Anita Sitorus mengatakan jemaatnya jauh berkuarng dari biasanya.
Tetapi warga seperti Nikson Sihombing, yang sekarang tinggal di pusat evakuasi sementara, turut hadir dalam misa yang dilaksanakan gereja itu.
"Kami biasanya merayakan dengan sukacita dan perayaan, tetapi karena tsunami, kami hanya bisa berdoa dengan rendah hati dan tidak terlalu berlebihan dalam merayakan Natal tahun ini," katanya.
Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia dan juga merupakan rumah bagi minoritas Kristen, Hindu, dan Buddha yang cukup besar.
ABC/Wires
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata