Tahun Depan Libas Juara Dunia
jpnn.com - PELATIH Tim Nasional (Timnas) U-19, Indra Sjafri, telah memberikan bukti kepada persepakbolaan tanah air bahwa Indinesia bisa menjadi kekuatan yang disegani di tingkat Asia. Setelah 22 September lalu melepaskan dahaga 22 tahun tanpa gelar dengan merebut gelar juara AFF Cup U-19, maka Sabtu (12/10) lalu Indra kembali berhasil memimpin anak asuhnya mengalahkan Korea Selatan (Korsel) dengan skor 3-2 di ajang Kualifikasi AFC Cup U-19.
Bagi Urang Awak itu, rasa percaya diri adalah resep untuk sukses mengukir prestasi. "Jangan pernah merasa lawan lebih baik," katanya dalam wawancara dengan Mahbub Amiruddin dari JPNN.
Tapi, mengukir prestasi dengan membawa Timnas U-19 menjuarai AFF Cup baru-baru ini dan mengantongi tiket AFC Cup di Myanmar tahun depan tak membuat Indra menuntut banyak pada pemerintah. Baginya, tak ada rumus hitung-hitungan dengan negeri yang membesarkannya.
Intinya, Indra tak mau merengek kepada pemerintah agar anak-anak asuhnya di Timnas U-19 berlimang bonus. "Jangan pernah mengukur pengabdian dengan materi," tegasnya.
Berikut petikan wawancara dengan Indra saat ditemui di di Hotel The Sultan, Minggu (13/10);
Apa kunci keberhasilan Anda melatih Timnas U-19?
Kuncinya ada di talent scouting. Saya mencari pemain dengan standar tinggi. Ada empat hal yang harus dipenuhi oleh para pemain, skill tinggi, fisik prima, teknik tinggi dan mental baja. Saya tidak menerima titip-tipan pemain dari pihak manapun, kalau pemain tidak memenuhi empat unsur itu jangan harap saya akomodir di Timnas U-19.
Selain itu, tim ini sudah saya persiapkan sejak lama, yakni saat masih berstatus Timnas U-17. Saya ingin dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya ada peningkatan secara statistik. Saya juga didukung oleh tim pelatih yang mumpuni. Pelatih kiper, fisik, mental, HPU (High Performance Unit, red) dan fisioterapis. Mereka semua asli orang Indonesia. Jadi tim ini sudah sangat dipersiapkan dengan matang tidak ujug-ujug jatuh dari langit.
Bagaimana Anda mengasah mental pemain?