Tahun Depan Masih Ada Covid-19, Sri Mulyani Pastikan PEN Berlanjut ke 2021
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kabar terbaru kepada Komisi XI DPR.
Teknokrat lulusan Universitas Indonesia (UI) itu menyatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2021 karena tahun depan masih ada Covid-19.
“Tadi barusan sidang kabinet paripurna juga, tampaknya 2021 masih akan bergerak beberapa program pemerintah untuk PEN dan Covid-19,” kata Sri saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (7/9).
Mantan petinggi Bank Dunia yang karib disapa Ani itu menambahkan, memang ada harapan bahwa vaksin untuk Covid-19 akan tersedia pada akhir tahun ini. Namun, Covid-19 juga diprediksi masih akan ada pada 2021.
“Sehingga waktu kemarin kami bicara tentang program PEN yang nilainya lebih rendah, namun Bapak Presiden dan beberapa menteri masih akan tetap melakukan beberapa mungkin perubahan alokasi,” ungkapnya.
Menurut Ani, hal itulah yang akan diantisipasi pemerintah dengan berbagai penyesuaian. Misal, bansos tetap diperpanjang untuk tahun depan, namun jumlahnya dikurangi.
“Dalam konteks ini kami di Kemenkeu memang harus betul-betul fleksibel melihat dinamika ini sambil tetap menjaga disiplin fiskal,” kata dia.
Oleh karena itu, Ani meminta Komisi XI DPR memahami posisi Kemenkeu sebagai bendahara negara yang menghadapi dinamika dalam situasi fleksibel dan berubah. “Tanpa mengorbankan apa yang disebut disiplin dan rambu-rambu prudensial dari sisi fiskal policy kita,” jelas Ani.(boy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Menkeu Sri Mulyani mengatakan mengatakan bahwa meski ada harapan bahwa vaksin Covid-19 tersedia pada akhir tahun ini, namun virus corona diprediksi masih akan ada pada 2021.
Redaktur & Reporter : Boy
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025