Tahun Depan, Peserta Tes Kemenlu Tak Harus ke Jakarta

jpnn.com - JAKARTA - Tak hanya tes kompetensi dasar (TKD) yang menggunakan computer assisted test (CAT). Tes kompetensi bidang (TKB) pun diarahkan untuk memakai sistem CAT agar hasilnya lebih transparan.

Salah satu instansi yang akan melaksanakan TKB dengan CAT adalah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Kalau tahun ini Kemenlu masih menggunakan lembar jawaban komputer (LJK) untuk TKB-nya, tahun depan akan menggunakan sistem CAT dengan lebih banyak variasi soal, sehingga peserta tes tidak harus ke Jakarta dalam mengikuti tes.
 
Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (SesmenPAN-RB) Dwi Wahyu Atmaji mengatakan, Kemenlu melaksanakan sejumlah rangkaian tes seleksi CPNS, sehingga memerlukan waktu lebih lama. Mulai dari TKD, TKB yang meliputi ujian tulis substansi, pengujian bahasa asing yang direferensi peserta, wawancara dengan panitia seleksi Kemenlu, tes psikologi, dan tes kesehatan fisik.
 
Tes kesehatan mental pun diujikan dalam proses akhir, karena dinilai penting untuk mengukur tingkat stress seseorang bila dihadapkan pada suatu keadaan yang menekan mentalnya.

“Tes mental perlu dalam seleksi CPNS Kemenlu ini, karena kalau menjadi diplomat yang ditempatkan di negeri yang rawan, pasti otomatis teruji mentalnya dalam keadaan tengah di-pressure,” ujar Atmaji, Jumat (24/10).
 
Dalam pengadaan CPNS 2014, Kemenlu mendapat jatah 175 formasi, yang terdiri dari 150 formasi untuk jabatan Diplomatik dan Konsuler (lulusan S1 100 orang dan S2/S3 50 orang) dan 25 formasi untuk jabatan Pengadministrasi Keuangan, Pengadministrasi Anggaran, Verifikator Keuangan, dan Bendahara (lulusan D 3). Selain itu, Kemenlu juga mendapatkan 10 formasi khusus yang terdiri dari dua formasi untuk Putra/Putri Papua dan delapan formasi untuk Putra/Putri terbaik bangsa.
 
Pelaksanaan ujian tulis substansi berlangsung selama 3 jam dengan menggunakan Bahasa Inggris, mencakup pertanyaan pilihan ganda sebanyak 90 soal dan esai dua soal tentang motivasi serta substansi. (esy/jpnn)