Tahun Depan Tarif Listrik Naik 15 Persen
Dekat Pemilu, Pengamat Ragu Terealisasi
Selasa, 11 September 2012 – 01:41 WIB
Apalagi, momentumnya tidak tepat, yakni menjelang Pemilu 2014. "Susah memercayai apakah pernyataan itu betul-betul akan diimplementasikan," ungkapnya."
Pengamat menilai, kebijakan menaikkan tarif dasar listrik itu tidak populer jika dikaitkan dengan Pemilu 2014. "Bahwa soal energi perlu ditata, memang iya. Tapi, kalau melihat track record yang tak pernah ada ketegasan, 99 persen rencana kenaikan listrik tak akan dilaksanakan. Hanya 0,1 persen tarif listrik jadi dinaikkan, itu pun kalau terjadi sesuatu," katanya.
Menurut dia, sudah menjadi keharusan menata kebijakan energi. Namun, pemerintah masih cenderung menyukai budaya instan. Hal itu terlihat dari keengganan untuk mengembangkan energi terbarukan dalam membangun pembangkit listrik.
"Seperti tenaga panas bumi itu seharusnya sudah jalan dari dulu karena sebetulnya Indonesia kaya akan itu. Problemnya di situ. Dari tahun ke tahun tidak ada keseriusan mengembangkan energi terbarukan," jelasnya. (wir/c6/kim)
JAKARTA - Selain memperketat penjualan BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi, pemerintah memiliki alternatif lain untuk menghemat anggaran subsidi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rayakan HUT ke-66, Gapensi Usung Semangat Bersama dalam Sinergi Membangun Negeri
- PELNI Layani 551.383 Penumpang Selama Libur Nataru, 5 Pelabuhan ini jadi Tujuan Favorit
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta