Tahun Depan, Tiga Budaya Indonesia Diakui Dunia
Jumat, 05 Februari 2010 – 14:16 WIB
Agung mengatakan, kini Indonesia wajib menginventarisir warisan budaya yang dimiliki. Kementerian Budaya dan Pariwisata, menurutnya, selaku instansi teknis punya kewajiban untuk mendorong masyarakat bersama-sama pemerintah mengusulkan mata budaya lainnya. Saat ini Kementerian Budaya dan Pariwisata sendiri diketahui tengah melakukan proyek inventarisir mata budaya di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Agung menjelaskan, sertifikat UNESCO yang diterima Indonesia tersebut masuk dalam kelompok budaya tak-benda, yang mengacu pada Konvensi tentang Perlindungan Warisan Budaya Tak-Benda tahun 2003 (Convention on the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage). Konvensi ini memberikan pengakuan kepada budaya tak-benda seperti budaya lisan, seni pentas, adat istiadat dan perayaan, pengetahuan tentang alam dan semesta, serta kerajinan tradisional.
Keuntungan bagi Indonesia dengan dimasukkannya mata budaya Indonesia ke dalam daftar representatif itu, menurut Agung pula, adalah pengakuan dunia terhadap eksistensi seni budaya dan kekayaan alam Indonesia yang menjadi identitas jati diri bangsa. Inskripsi UNESCO ini juga membawa konsekuensi, bahwa pihak-pihak pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan terkait, harus terus-menerus secara nyata melestarikan dan mengembangkan warisan budaya tak-benda, sesuai komitmen yang telah dinyatakan dalam berkas-berkas yang diajukan kepada UNESCO.
"Ini dilakukan agar tetap memenuhi kriteria, hingga inskripsi tersebut tidak dicabut kembali," jelas Agung pula. (lev/jpnn)
JAKARTA - Indonesia berupaya agar mata budaya yang ada dapat diakui dunia. Pemerintah mengupayakan tahun depan tiga mata budaya dapat terdaftar di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan