Tahun Ini, Istana Janji Lebih Agresif

Staf Khusus: Kata 'Bohong' Tidak Terhormat

Tahun Ini, Istana Janji Lebih Agresif
Tahun Ini, Istana Janji Lebih Agresif
Catatan kebohongan kelima, yaitu Presiden SBY berjanji menuntaskan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir sebagai a test of our history, namun kasus ini tidak pernah tuntas hingga kini. Keenam, UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menuliskan anggaran pendidikan harus mencapai 20 persen dari alokasi APBN. Alokasi ini harus dari luar gaji guru dan dosen. Namun hingga kini, anggaran gaji guru dan dosen masih termasuk dalam alokasi 20 persen APBN tersebut.

Ketujuh, Presiden SBY menjanjikan penyelesaian kasus lumpur Lapindo dalam Debat Calon Presiden Tahun 2009. Hanya saja, penuntasan kasus lumpur Lapindo tidak mengalami titik temu hingga saat ini. Lalu yang kedelapan, Presiden SBY meminta semua negara di dunia untuk melindungi dan menyelamatkan laut. Di sisi lain, Presiden SBY disebut melakukan pembiaran pembuangan limbah di Laut Senunu, NTB, sebanyak 1.200 ton dari PT Newmont dan pembuangan 200.000 ton limbah PT Freeport ke sungai di Papua.

Catatan (kebohongan) kesembilan adalah, tim audit pemerintah terhadap PT Freeport mengusulkan renegosiasi. Namun nyatanya, upaya renegosiasi ini tidak ditindaklanjuti pemerintah hingga kini.

Sedangkan untuk 9 kebohongan baru SBY, disebutkan yang pertama, bahwa dalam Pidato Kenegaraan 17 Agustus 2010, Presiden SBY menyebutkan bahwa Indonesia harus mendukung kerukunan antarperadaban atau harmony among civilization. Faktanya, catatan The Wahid Institute menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 33 penyerangan fisik dan properti atas nama agama, dan Kapolri Bambang Hendarwso Danuri menyebutkan 49 kasus kekerasan ormas agama pada 2010.

JAKARTA - Staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bidang politik, Daniel Sparingga mengatakan, tahun ini pemerintahan SBY-Boediono akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News