Tahun Kerbau
Oleh: Dahlan Iskan
Saya sendiri setuju bahwa tahun kerbau ini akan lebih baik dari tahun lalu. Tapi untuk mencapai 5,5 persen tentu masih berat.
Saya termasuk orang yang optimistis. Tapi saya juga masih menunggu apakah Menko Perekonomian bisa memimpin restrukturisasi utang perusahaan. Atau bahkan Presiden Jokowi secara langsung yang mengawasinya.
Momentum vaksinasi memang harus dimanfaatkan maksimal. Bulan Februari sampai Juli adalah bulan vaksinasi. Terutama untuk provinsi andalan ekonomi.
Maka bulan Februari-Juli seharusnya juga bulan restrukturisasi utang perusahaan. Besar maupun kecil.
Jangan sampai ketika vaksinasi sudah selesai restrukturisasi utang perusahaan belum tertangani. Kalau itu yang terjadi, saya setuju dengan Dr Anhtony: kita akan minus lagi di tahun kerbau ini.
Tapi saya juga setuju dengan berita yang beredar dua hari lalu: jangan sampai restrukturisasi utang perusahaan itu ditunggangi. Yakni perusahaan yang sebelum Covid pun sudah tidak bisa bayar utang. Jangan sampai mereka itu disamakan dengan perusahaan yang benar-benar sulit akibat Covid.
Bank Mandiri, misalnya. NPL-nya naik bukan karena Covid. Tapi akibat tiga perusahaan besar yang sebelum Covid pun sudah bermasalah.
Saya lihat langkah-langkah vaksinasi demikian lancarnya. Tapi saya belum melihat kelancaran itu dilakukan di sektor restrukturisasi utang perusahaan. Rasanya waktu masih cukup untuk mengejar. (*)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Apakah Sovereign Wealth Fund tidak bisa mengangkat ekonomi? Tidak bisa, ujar Dr Anthony. Bahkan saya skeptis SWF bisa berhasil, katanya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Dosen GPT
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku