Tahun Komitmen

Oleh: Dahlan Iskan

Tahun Komitmen
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Berangkat.

Tidak ada lagi bunyi sepatu kuda. Tidak ada suara apa-apa. Sedu dan sedan sudah lama mengeringkan air mata.

Sado pergi.

Kakak pergi.

Tetangga pergi.

Kerabat pergi.

Yang tinggal hanya sepi.

Ayah mengajak saya duduk di emper. Di atas balai-balai bambu –amben. Lantai tanah masih basah, bekas kebanyakan disiram air agar tidak berdebu.

Saya mencoba berlatih dengan cara yang keras: mengikatkan diri pada beberapa komitmen. Ada yang besar, ada yang kecil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News