Tahun Politik, Investasi Diprediksi Stagnan
jpnn.com, SAMARINDA - Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2019 diyakini bakal berdampak terhadap perekonomian Indonesia, khususnya sektor investasi.
Ketua Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kalimantan Timur Harry Aginta mengatakan, tahun ini perlu menjadi catatan bagi seluruh pemerintah daerah.
Sebab, tahun ini merupakan tahun politik yang diyakini memberika pengaruh terhadap perekonomian.
“Terutama dari konsumsi masyarakat akan meningkat,” kata Harry kepada Kaltim Post, Senin (21/1).
Biasanya, pada tahun politik, khususnya saat kampanye, komponen produk domestik regional bruto (PDRB) yang menunjukkan perubahan signifikan seiring penyelenggaraan pemilihan umum adalah konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT).
Peningkatan konsumsi LNPRT pada periode pemilihan disebabkan naiknya keterlibatan organisasi kemasyarakatan dan sosial, perkumpulan sosial atau budaya, serta lembaga swadaya masyarakat dan keagamaan dalam mendukung pasangan calon yang akan maju.
“Peningkatan konsumsi tersebut biasanya berasal dari pembelian dan pemasangan atribut kampanye, bantuan sosial ke masyarakat dalam rangka kampanye, serta kegiatan-kegiatan kampanye oleh calon,” ungkap Harry.
Sebagai contoh, pada masa kampanye Pemilihan Gubernur Kaltim 2013, konsumsi LNPRT di Bumi Etam meningkat hingga 34,8 persen year on year (yoy).
Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2019 diyakini bakal berdampak terhadap perekonomian Indonesia, khususnya sektor investasi.
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Gen Z dan Milenial Punya Gaya Cicilan Berbeda, Ini Tips dari Insight Investments
- Indodana Finance & Cermati Invest Kolaborasi Dorong Kesadaran Finansial UMKM
- PHI Group Bakal Investasi di Pemalang, Bidik Sektor Pariwisata & Hotel
- Bibit dan Stockbit Gandeng Mine. Luncurkan Parfum Bertema Investasi
- Reksa Dana ETF-Power Fund Series, Investasi Real-Time dan Terjangkau