Tahun Politik, PGRI Minta Kada tidak Manfaatkan Guru
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi mengimbau para kepala daerah untuk tidak memanfaatkan guru-guru demi kepentingan politiknya.
Demikian juga kepada seluruh guru yang menjadi anggota PGRI untuk tetap independen dan tidak bergabung dengan parpol mana pun.
Mengingat tahun depan, ada 171 daerah yang akan melaksanakan Pilkada.
Sudah rahasia umum, PNS termasuk guru sering menjadi alat politik incumbent.
Mereka sangat mudah diseret ke mana-mana karena berada di bawah incumbent.
Bahkan banyak di antaranya terpaksa ikut-ikutan karena takut dimutasi atau di-nonjob-kan.
"Kami sudah menyampaikan kepada seluruh anggota PGRI, bahwa organisasi ini adalah kekuatan moral intelelektual. Basisnya profesiobalisme guru dan bukan politik," ujar Unifah usai Nyekar di TMP Kalibata untuk memperingati Hari Pahlawan dan HUT PGRI ke-72 di Jakarta, Jumat (24/12).
Independensi PGRI, lanjutnya, ditunjukkan dengan sikap pengurus pusat hingga daerah yang tetap independen dan bebas dari pengaruh politik.
Selain itu PGRI juga berkomunikasi dengan kepala daerah, jangan sampai guru yang tidak tahu apa-apa jadi korban.
Jangan sampai guru jadi korban saat pilkada serentak
- Geger Mahasiswi Tewas Seusai Jatuh dari Lantai 2 Gedung di UPI Bandung
- Diduga tak Bisa Berenang, Dedi Irawan Tewas Tenggelam
- Hasil Survei Lemkapi: Kepuasan Terhadap Kinerja Polri 82,1 Persen
- Libur Natal, 44.800 Penumpang & 10.580 unit Kendaraan Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- Atasi Krisis Air Bersih, Masyarakat Kecamatan Cijeruk Bangun Fasilitas Sarana Air Bersih
- Akun Ribuan Honorer TMS Tereset, Daftar PPPK 2024 Tahap 2 Diminta Suket