Tahun Politik, PGRI Minta Kada tidak Manfaatkan Guru

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi mengimbau para kepala daerah untuk tidak memanfaatkan guru-guru demi kepentingan politiknya.
Demikian juga kepada seluruh guru yang menjadi anggota PGRI untuk tetap independen dan tidak bergabung dengan parpol mana pun.
Mengingat tahun depan, ada 171 daerah yang akan melaksanakan Pilkada.
Sudah rahasia umum, PNS termasuk guru sering menjadi alat politik incumbent.
Mereka sangat mudah diseret ke mana-mana karena berada di bawah incumbent.
Bahkan banyak di antaranya terpaksa ikut-ikutan karena takut dimutasi atau di-nonjob-kan.
"Kami sudah menyampaikan kepada seluruh anggota PGRI, bahwa organisasi ini adalah kekuatan moral intelelektual. Basisnya profesiobalisme guru dan bukan politik," ujar Unifah usai Nyekar di TMP Kalibata untuk memperingati Hari Pahlawan dan HUT PGRI ke-72 di Jakarta, Jumat (24/12).
Independensi PGRI, lanjutnya, ditunjukkan dengan sikap pengurus pusat hingga daerah yang tetap independen dan bebas dari pengaruh politik.
Selain itu PGRI juga berkomunikasi dengan kepala daerah, jangan sampai guru yang tidak tahu apa-apa jadi korban.
Jangan sampai guru jadi korban saat pilkada serentak
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional
- OTT Dugaan Politik Uang PSU Pilkada Serang, Bawaslu Sita Barbuk Uang & HP
- 5 Berita Terpopuler: Lisa Mariana Dipolisikan Ridwan Kamil, Sejumlah Aset Disita, Fakta Terungkap
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus