Tahun Politik Tiba, Pegang Teguh Pancasila

Caranya dengan mengedepankan kesantunan, kebersamaan dan prinsip-prinsip demokrasi seperti yang tertera di dalam Pancasila.
“Ada Ketuhanan Yang Maha Esa sehingga nilai-nilai ketuhanan itu membingkai seluruh perilaku politik. Harus dingat bahwa dengan menyatakan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa artinya kita berpolitik itu bukan seperti homo homoni lupus yakni setiap yang kuat menelan yang lemah. Tidak seperti itu. Namun, menggunakan nilai-nilai ketuhanan yang meyakini bahwa adanya Tuhan maka mengakui sebagai orang yang beragama.” ujarnya.
Menurut dia, dengan memegang nilai-nilai ketuhanan, manusia sejatinya tidak berani melakukan hal-hal yang bertentangan dengan esensi agama, nilai-nilai kemanusian yang adil dan beradab.
“Meski kita berbeda partai, berbeda pilihan politik, berbeda apa pun jangan sampai merusak sisi sisi kemanusiaan kita yang hanya untuk kepentingan politik praktis untuk jangka pendek,” kata alumnus jurusan Bahasa dan Sastra Arab IAIN Alauddin Makassar itu.
Karena itu, dia juga meminta pemerintah untuk lebih berperan jika nantinya terjadi pelanggaran. Sebab, pemerintah yang memiliki kekuatan dan kekuasaan.
“Namun, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Harus didukung oleh segenap warga bangsa. Yang pasti buat saya pemerintah harus benar-benar menegakkan penegakan hukum jika terjadi pelanggaran,” ujarnya. (jos/jpnn)
Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia mengajak kepada seluruh pihak menjaga persatuan selama tahun politik
Redaktur & Reporter : Ragil
- Lulusan CPNS dan PPPK 2024 Dongkrak Jumlah ASN Hingga 5,7 Juta Orang
- PA GMNI Dorong Etika Bernegara Berbasis Pancasila untuk Atasi Krisis Demokrasi
- Slamet Ariyadi DPR: Lemhanas Perlu Merevitalisasi Pembelajaran dan Pemahaman Ideologi Pancasila
- Pendidikan Berperan Dalam Mengaktualisasikan Nilai Pancasila di Tengah Tantangan Zaman
- Pancasila Dalam Menu Makan Bergizi Gratis
- Sultan: Pancasila Membawa Misi Perdamaian dan Kemakmuran Universal