Tahun yang Mengerikan
Perang masih terus berlanjut dan sampai sekarang ada solusi konkret. Ekonomi internasional yang seharusnya bisa mulai bernapas pascapandemi, harus megap-megap lagi karena perang yang membawa ancaman resesi.
Kalau perang tidak bisa diselesaikan, dunia harus siap-siap menghadapi resesi.
Tahun yang suram makin gelap karena munculnya berbagai bencana alam. Musim dingin tahun ini menjadi yang terburuk di Amerika. Sedikitnya 60 orang tewas menjadi korban badai dan terperangkap kedinginan karena suplai listrik terputus.
Di semua penjuru dunia bencana alam terjadi dalam bentuk banjir, gempa bumi, dan tsunami. Bencana alam terjadi karena perubahan cuaca yang tidak terkendali.
Filantrop dan aktivis lingkungan Bill Gates sudah mengingatkan bahwa ancaman selanjutnya bagi dunia ialah bencana lingkungan. Bos Microsoft itu berkampanye ke seluruh dunia supaya emisi karbon dunia dihapuskan dari 51 miliar ton per tahun menjadi nol persen.
Hal ini mustahil terjadi, tetapi harus terwujud. Ironisnya, penghasil emisi karbon terbesar dunia adalah Amerika Serikat, negara tempat Bill Gates tinggal.
Nasib manusia terletak pada tangan manusia sendiri. Bencana pandemi, perang, dan lingkungan adalah ‘man-made disaster' atau bencana akibat ulah tangan manusia sendiri.
Bisakah annus horribilis diubah menjadi annus mirabilis yang penuh harapan? Selamat Tahun Baru 2023.(***)
Bahasa Latin memiliki ungkapan untuk menggambarkan tahun yang penuh peristiwa suram atau bahkan peristiwa mengerikan: annus horribilis.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Anggota DPRD DIY Menolak Istilah Nataru
- Sambut Tahun Baru, Swiss-Belhotel Pondok Indah Berikan Diskon 20 Persen
- Rayakan Tahun Baru 2025 di The Royale Krakatau, Nikmati 'Gatsby Gala Night Luxury'
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Antisipasi Kemacetan saat Nataru, Gapasdap Minta Pemerintah Tambah Dermaga di Merak-Bakauheni