Taichan Mengalir
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Saya ketemu anak Bekasi di Manchester. Ia bersama istri: Iymel. Mereka lagi mborong jersey Manchester City. Dua tas besar mereka penuh dengan belanjaan serba-City.
Nama anak muda itu Agus Yahya Sukmana. Umur 30 tahun. Tasnya merk Gucci. Serasi dengan tas istrinya: Hermes. Dengan sepatu kets merk Gucci pula.
Pekerjaan sehari-hari Agus jualan sate. "Saya menabung sejak tiga tahun lalu. Untuk bisa ke sini," ujar Agus. "Saya penggemar berat Manchester City," tambahnya.
Agus Yahya asli Bekasi. Istrinya juga. Pernah pacaran ketika masih di SMA. Lalu putus. Akhirnya bertemu kembali --sampai di pelaminan.
Setamat SMA Agus kuliah di Assyafiiyah. Jurusan kesehatan. Lulus. Namun pekerjaan pertamanya mengikuti jejak ayahnya: menjadi pegawai PDAM Bekasi.
Saya memang lagi mampir Manchester. Ingin melihat arsitektur stadion baru, Etihad Stadium, Manchester City. Yang kapasitasnya 55.000 penonton. Yang memang sedap sekali --mengikuti perkembangan arsitektur mutakhir.
Tentu saya juga meninjau dalamnya. Ke ruang ganti pakaian pemain tamu. Yang biasa-biasa saja.
Lalu ke ruang ganti pemain tuan rumah. Yang istimewa. Yang bentuknya setengah melingkar.