Taiso dan Amanat Pahlawan Seroja
Senin, 21 Januari 2013 – 01:10 WIB
Sambutan untuk Telkomcel memang mendadak dahsyat. Hari pertama saja langsung terdaftar 23.000 pelanggan. Kehadiran Telkomcel di Timor Leste memang sudah lama dinanti. Di antaranya karena tarif telepon seluler di sana selama ini kelewat mahal untuk masyarakat setempat, apalagi kalau dibanding tarif di Indonesia.
Bagi Telkomcel, hari pertama 23.000 pelanggan itu sangat istimewa. Sebab, dengan tarif yang lebih mahal dari di Indonesia (meski sudah jauh lebih murah dari operator lain di Timor Leste), jumlah pelanggan tersebut sama nilainya dengan memiliki 75.000 pelanggan di Indonesia.
Direksi PT Telkom, di bawah pimpinan Dirut Arief Yahya, memang menunjukkan kemajuan yang besar. Laba Telkom Group naik lebih dari satu triliun rupiah pada 2012. Menjadi lebih dari Rp 12 triliun. Padahal, perusahaan telekomunikasi sedang berada dalam persaingan yang amat ketat. Terutama dalam banting-membanting tarif.
PT Telkom sendiri, yang tahun-tahun lalu rugi (bisa untung karena didongkrak anak perusahaannya, Telkomsel), tahun lalu sudah tidak rugi. Anak perusahaan kini tidak lagi selalu mengejek induknya. Dan harga saham Telkom terus melejit.
"INI gara-gara BUMN," ujar Perdana Menteri Kay Rala Xanana Gusmao. "Gara-gara banyak proyek ditangani BUMN, jarang hujan di sini,"
BERITA TERKAIT