Taiwan Cemaskan Invasi Tiongkok
Merasa Bakal Diserang pada 2020
Rabu, 09 Oktober 2013 – 09:52 WIB
''Kemampuan riset dan manufaktur senjata Tiongkok meningkat sangat signifikan,'' ungkap Taiwan. Hal tersebut, menurut negara berpenduduk 23,3 juta jiwa itu, menjadi ancaman yang sangat serius bagi mereka. Apalagi, belum lama ini Tiongkok memamerkan senjata-senjata canggih produksi dalam negeri yang kualitasnya tidak kalah dengan senjata buatan AS atau Rusia.
Baca Juga:
Dalam laporannya kemarin, Taiwan menyebut kapal selam konvensional dan kapal selam tenaga nuklir milik Tiongkok sebagai salah satu ancaman. Alasannya, kapal selam yang dilengkapi radar pengintai tersebut bisa menjadi sarana untuk mengukur kekuatan Taiwan dari lokasi-lokasi strategis atau perbatasan dua negara. Tidak hanya mengandalkan armada produksi domestik, Tiongkok juga membeli armada dari Rusia.
Selain kapal selam, Taiwan mewaspadai sejumlah armada udara canggih dan berbagai rudal milik Tiongkok. Antara lain, pesawat pengebom berpresisi tinggi dan sejumlah jet tempur siluman. ''Sistem alarm dini pesawat terbang, rudal balistik, dan rudal pertahanan udara Tiongkok juga menjadi ancaman serius,'' terang pemerintahan Ma dalam pernyataan tertulisnya itu.
Laporan Pertahanan Nasional Taiwan 2013 juga menyebutkan bahwa kemampuan Tiongkok menganalisis kekuatan militer asing juga meningkat. Itu tidak sama dengan klaim AS yang menyebut Tiongkok sengaja mengabaikan kemampuan analisisnya karena tingginya angka belanja militer. Oleh karena itu, Taiwan tidak yakin AS dan sekutu bisa menolong saat Tiongkok benar-benar melancarkan serangan.
TAIPEI - Militer Tiongkok yang tumbuh semakin kuat menjadi ancaman tersendiri bagi Taiwan. Republik yang berada di kawasan Asia Timur tersebut yakin
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer