Taj Pabari, Remaja Australia 16 Tahun yang Bangun Perusahaan Teknologi Sendiri

Remaja ini telah melompati banyak rintangan termasuk mempekerjakan seseorang sebagai direkturnya.
"Saya tak diizinkan untuk menjadi direktur, sungguh sangat disayangkan, karena saya baru berusia 16 tahun. Saya tak bisa menjadi direktur sampai berusia 18 tahun, jadi saya mengelilingi diri saya dengan beberapa orang keren yang lebih tua dari saya," utaranya.
Sekolah vs wirausaha
Untuk menyeimbangkan kehidupan SMA dan pekerjaan, Taj bangun pukul 4:00 pagi setiap harinya sebelum berangkat ke kelas.
"Jika Anda memiliki gairah, Anda bertindak dan keajaiban akan terjadi. Sekolah itu sulit dan telah mengajarkan saya kesabaran, mengingat saya mencintai hidup saya di luar kelas,” akunya.
Ia menuturkan, "Membagi waktu antara sekolah dan menjalankan sebuah perusahaan teknologi itu sulit dan sulit untuk berurusan dengan staf dan mampu menavigasi dunia kewirausahaan."
Perusahaannya telah didukung oleh investor asal Sydney, Steve MacDonald.
"Ketika ia menelepon untuk mengatakan ia ingin berinvestasi, kami katakan kepadanya kami sudah siap untuk mengubah dunia dan bahwa dominasi dunia akan mulai dari sana," sebut Taj.
Di saat banyak siswa SMA di Queensland masih mengorganisir kegiatan sosial di akhir pekan mereka, satu siswa justru sibuk mengelola perusahaan teknologi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia