Tak Ada Alasan Nazar Pindah Rutan
Senin, 29 Agustus 2011 – 06:16 WIB
Selain itu, mantan aktivis Pusat Kajian Anti Korupsi itu menyatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak bertemu dengan Nazar di dalam sel. Sebab, pihaknya tidak memiliki kepentingan untuk menemui Nazar. Dia meyakinkan bahwa rombongan tersebut hanya memantau kondisi pengamanan Rutan Mako Brimob.
Nah, berdasar pengamatan yang dilakukan Satgas selama berada di tahanan, Denny menyatakan bahwa pengamanan Nazar sangat bagus. Karena itu, dia meminta agar suami Neneng Sri Wahyuni tersebut tidak dipindah ke Cipinang. "Menurut saya, nggak ada alasan untuk memindah dia," kata Denny. Dia juga mendukung ketatnya pengamanan Nazar yang bertujuan melindunginya.
Mas Achmad Santosa menambahkan bahwa Rutan Mako Brimob dilengkapi belasan closed circuit television (CCTV) untuk memantau pergerakan para tahanannya.""Sebelas unit CCTV yang ada di sana bisa memantau selama 24 jam," kata dia. Selain itu, ada CCTV yang khusus di dalam sel yang langsung terhubung ke KPK. Tentu saja tujuannya agar lembaga anti korupsi tersebut bisa langsung memantau gerak-gerik Nazar.
Selain CCTV, beberapa personel Brimob ditugaskan khusus untuk menjaga Nazar. Demikian juga, petugas khusus dari KPK yang ikut bersiaga di sana. Tiga pos penjagaan juga siap mengamankan dan menyeleksi siapa saja yang akan masuk. Hanya lima orang, seperti yang terdata di KPK, yang diizinkan petugas masuk.
JAKARTA - Barbagai masalah yang menyangkut Nazaruddin di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, menjadi perhatian semua pihak. Terlebih, Satgas Pemberantasan
BERITA TERKAIT
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran