Tak Ada Deru Knalpot, Kereta Kuda Jadi Alternatif
Rabu, 13 Maret 2013 – 07:50 WIB
TANPA ASAP: Taksi dan mobil-mobil listrik yang menunggu penumpang di depan stasiun Gornergrat Bahn. Foto: Leak Kustiya/Jawa Pos
Sebelum masuk Kota Tasch, mobil-mobil berbahan bakar minyak memang bisa dikendarai di jalan raya. Tapi, karena tak semua tebing batu memungkinkan dikepras dan dibikin terowongan untuk dijadikan jalan raya, terpaksa dibuat jalan sambungan berupa rel yang keretanya didesain khusus untuk mengangkut mobil-mobil itu.
Desain gerbong dan posisi rel dibuat sedemikian rupa, sehingga mobil yang berderet antre akan langsung bisa naik ke gerbong secara cepat. Setelah rangkaian gerbong penuh terisi mobil "semua penumpangnya tak perlu turun" kereta akan langsung berangkat.
Setelah kurang lebih 20 menit, kereta berhenti, dan mobil kembali meneruskan perjalanan melalui jalan darat lagi hingga bertemu stasiun kereta Tasch. Di sinilah para pemilik mobil harus meninggalkan mobilnya. Disediakan tempat parkir yang amat luas karena harus menampung banyaknya kendaraan wisatawan yang hendak ke Zermatt.
Perjalanan dilanjutkan dengan kereta listrik yang dinding kanan-kiri dan sebagian atapnya terbuat dari kaca. Dengan demikian, selama perjalanan penumpang bisa menikmati pemandangan di kanan-kiri dan pucuk-pucuk pegunungan batu yang tertutup salju.
KEINGINAN keras Menteri BUMN Dahlan Iskan agar Indonesia segera mampu membuat dan memasalkan mobil listrik bukanlah gagasan yang mengawang-awang.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu