Tak Ada Deru Knalpot, Kereta Kuda Jadi Alternatif
Rabu, 13 Maret 2013 – 07:50 WIB
TANPA ASAP: Taksi dan mobil-mobil listrik yang menunggu penumpang di depan stasiun Gornergrat Bahn. Foto: Leak Kustiya/Jawa Pos
Bentuknya betul-betul kotak, tidak aerodinamis, tapi yang penting bisa jalan seperti yang diinginkan. Mobil-mobil pengangkut wisatawan yang hendak bermain ski juga begitu. Bisa membawa enam orang, termasuk peralatan skinya, bodinya seperti kardus kapur tulis. Yang agak bagus adalah model busnya. Dengan harga tiket kira-kira Rp 30 ribu para wisatawan bisa berputar-putar keliling Kota Zermatt.
Tempat pengisian "BBM"-nya tersedia di banyak tempat. Bentuknya hanya berupa colokan listrik seperti halnya tempat untuk menyetrum handphone. Di depan lobi hotel pun tersedia tempat-tempat penge-charge-an. Sebab, semua hotel di Zermatt mempunyai armada mobil listrik sendiri untuk menjemput para tamu yang tiba di Stasiun Gornergrat Bahn.
Yang juga ciamik adalah kereta listrik pengangkut para penumpang untuk menjangkau tebing-tebing yang lebih tinggi guna mencari tempat start bermain ski. Kereta listrik yang mampu melaju di tanjakan terjal itu konstruksi relnya tiga jalur. Rel bagian tengah berupa bentangan bergerigi.
Semula, saya mengira, ketika menaikinya akan terasa seperti berada di kereta pengangkut penumpang pada wahana Jurassic Park di Universal Studio atau Taman Impian Jaya Ancol.
KEINGINAN keras Menteri BUMN Dahlan Iskan agar Indonesia segera mampu membuat dan memasalkan mobil listrik bukanlah gagasan yang mengawang-awang.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu