Tak Ada Jembatan, Sungai Diseberangi
Sabtu, 02 Maret 2013 – 11:55 WIB

Tak Ada Jembatan, Sungai Diseberangi
PADANGPARIAMAN--Warga Korong Padanggantiang, Nagari Balaibaiak, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padangpariaman masih hidup terisolir. Setelah 66 tahun Indonesia merdeka, penduduk negeri ini, termasuk pelajar, harus menyeberangi sungai agar bisa ke dunia luar.
Akibat tiada jembatan penyeberangan, penduduk Padanggantiang harus menyeberang sungai agar bisa sampai ke korong tetangga Bukit Aru. Saban hari mereka harus mengarungi Batang Tiku. Inilah satu-satunya akses mereka menuju dunia luar.
Jika debit air naik, tidak jarang para pelajar harus meliburkan diri karena tidak bisa menuju sekolah. Bila hujan, baju, celana dan buku basah sesampai di sekolah.
"Kalau air besar, biasanya anak-anak dari sini (Padanggantiang) pergi sekolah harus menempuh bahaya,"ungkap Jinih, warga setempat saat bertemu Padang Ekspres (Grup JPNN) di Bukit Aru, Jumat (1/3).
Setiap hari puluhan siswa menyeberangi sungai berarus deras. Demikian pula warga lainnya yang ingin ke kantor wali nagari ataupun ke kantor camat. Siang kemarin, tampak seorang ibu menyeberangi sungai sambil menggendong anak. Mujur, ketika itu air sungai tidak deras dan dangkal.
PADANGPARIAMAN--Warga Korong Padanggantiang, Nagari Balaibaiak, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padangpariaman masih hidup terisolir.
BERITA TERKAIT
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki