Tak Ada Lagi Turis Timur Tengah yang Datang
Rabu, 13 Februari 2013 – 07:40 WIB
Tanaman khat, sepengetahun Lathifah, bisa tumbuh hingga setinggi 5 meter jika dibiarkan saja. Karena nyaris setiap hari dipetik pucuknya, tanaman itu sengaja "dibonsai" setinggi 1,5 meter. Setiap bulan, dia mengupah dua orang untuk mencabuti rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman tersebut. Besarnya Rp 500 ribu.
Dengan penghasilan yang cukup besar, pengeluaran tersebut tidak begitu terasa. "Rencananya, sebelum ada tayangan di TV itu, ladang ini mau kami perluas," ucapnya.
Lathifah menggambarkan betapa para turis Timur Tengah begitu menyukai daun khat. Jika sedang musim turis, antrean mobil mengular di sekitar rumahnya. Mereka rela mengantre untuk mendapatkan daun khat yang kualitasnya paling baik. "Seperti antre sembako murah," ucapnya seraya tersenyum.
Para turis tidak segan untuk makan di tempat. Mereka makan seperti mengunyah sirih. Cara mengonsumsi daun khat hanya dengan mengunyahnya. Daun itu tak bisa dibikin sayur.
BADAN Narkotika Nasional (BNN) melarang siapa saja menanam tumbuhan khat. Hal itu menyusul ditetapkannya artis Raffi Ahmad sebagai tersangka karena
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara