Tak Ada Mimbar, Wanita Pakai Jeans
Selasa, 26 Maret 2013 – 03:17 WIB
Jamaah wanita tak mengenakan mukenah. Semua memakai celana jeans, gaun tangan panjang, kepala dibalut kerudung, kaki ditutup kaos kaki. Syarat wajib bagi seorang wanita saat salat terpenuhi: hanya wajah dan telapak tangan yang terbuka.
Mungkin kalau di Indonesia, tampilan itu memunculkan perdebatan yang memakan energi dan waktu. Tapi di mesjid-mesjid di USA, tampilan jamaah wanita seperti itu sudah lazim. Tak ada yang protes. Apalagi menghakimi mereka sesat.
Usai salat, jamaah wanita dan pria saling jabat tangan. Akrab dan hangat. Merasakan sebagai saudara. Bercengkrama, berbagi cerita dan saling canda.
Prof Thalal berbaur bersama. Kadang istrinya ikut. Jika dia berhalangan, Zoha Hussain yang jadi pengganti.
Zoha mahasiswa S1, Ketua Moslem Student Association (MSA)di Brandeis University. Umumnya mahasiswa muslim di kampus ini berasal dari Timur Tengah, negara-negara yang 'bermusuhan' dengan Israel. Juga dari Indonesia, Afrika Utara dan Barat, ASEAN, Eropa dan USA sendiri.
PROFESOR Thalal mengatakan "jangan menghakimi orang berdasarkan pengetahuan dan sudut pandang sendiri." Dengan wajah lembut tapi suara
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara