Tak Ada Penularan COVID-19 di Vietnam Dalam Dua Minggu. Apa yang Bisa Dipelajari?

Tak Ada Penularan COVID-19 di Vietnam Dalam Dua Minggu. Apa yang Bisa Dipelajari?
A man wears a traditional Vietnamese hat and face mask as protection from coronavirus. (Pixabay)

Di pertengahan bulan Maret, penggunaan masker menjadi wajib bagi warga yang keluar rumah.

"Vietnam sudah terbiasa menghadapi penyakit menular. Mereka sudah mengalami banyak wabah penyakit menular selama 20 tahun terakhir," kata Guy Thwaites, Direktur Penelitian Klinis Oxford University yang berbasis di Ho Chi Minh City kepada ABC.

"Ini bukan respon menggunakan teknologi tinggi, namun respon yang cepat dan terorganisir dengan baik."

Tak Ada Penularan COVID-19 di Vietnam Dalam Dua Minggu. Apa yang Bisa Dipelajari? Photo: Seorang polisi Vietnam memasangkan masker ke seorang pengendara motor.

 

'Lockdown' ketat di seluruh Vietnam diberlakukan antara tanggal 1 sampai 22 April.

"Setiap warga adalah prajurit, setiap rumah adalah desa, kawasan pemukiman adalah benteng dalam melawan pandemi," kata PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc.

Ratusan ribu warga, bahkan mereka yang diduga terkena COVID-19 dipaksa menjalani karantina di rumah sakit dan di fasilitas milik pemerintah dan di rumah.

Dan jumlah kasus rata-rata tetap rendah.

Di saat masih ada negara-negara yang masih berada di gelombang pertama COVID-19, seperti Indonesia, atau ada yang baru mengalami awal gelombang kedua, Vietnam tampaknya berhasil mengatasi gelombang kedua

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News