Tak Ada Penularan COVID-19 di Vietnam Dalam Dua Minggu. Apa yang Bisa Dipelajari?

Tak Ada Penularan COVID-19 di Vietnam Dalam Dua Minggu. Apa yang Bisa Dipelajari?
A man wears a traditional Vietnamese hat and face mask as protection from coronavirus. (Pixabay)

Namun beberapa pengamat mengatakan pendekatan ketat yang dilakukan Vietnam juga menjadi kekhawatiran.

Beberapa pengamat menyampaikan adanya tekanan tambahan terhadap mereka yang melakukan kritik terhadap pemerintah di masa pandemi.

Laporan PBB mengatakan ratusan orang telah diinterogasi berkenaan unggahan mereka di Facebook mengenai COVID-19.

"Menjelang Kongres Partai Komunis Vietnam bulan Januari 2021, pihak berwenang semakin memperketat kebijakan represif terhadap pembangkang dan media," kata Direktur Eksekutif Asian Forum for Human Rights and Development, Shamini Darshni Kaliemuthu kepada ABC.

Ia mengatakan di tengah pandemi pemerintah Vietnam melipatgandakan tekanan dengan menggunakan alasan kesehatan publik.

"Keluarga dan sanak saudara tahanan politik tidak diizinkan untuk bertemu namun mereka mendapat tambahan makanan dan obat-obatan," katanya.

Para pakar mengatakan "kebanyakan warga menjaga diri mereka sendiri, sehingga hanya sedikit yang merasa terpaksa melakukan protokol kesehatan.

"Penggunaan masker, menjaga jarak, karantina, lockdown tidak dipolitisasi, murni menjadi alat dan ukuran untuk menjaga keamanan warga dan orang yang mereka cintai."

Di saat masih ada negara-negara yang masih berada di gelombang pertama COVID-19, seperti Indonesia, atau ada yang baru mengalami awal gelombang kedua, Vietnam tampaknya berhasil mengatasi gelombang kedua

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News