Tak Ada Plus-Plus, Panti Pijat Terancam Bangkrut, Ayok Bang..Ke Kamar

Dari pantauan di sekitar lokasi, memang banyak usaha spa, seperti spa B, N, YY, D'A, KS, F dan Cantika. Saat didatangi satu per satu, semua spa tersebut menyediakan layanan plus-plus dengan jumlah 8-15 terapis. “Kalau mau plus-plus Rp 300 ribu saja,” kata wanita paruh baya yang jadi pengawas di spa YY. “Kami juga siap dipanggil ke hotel,” imbuhnya.
Selain di Jalan Biduk, bisnis spa juga menjamur di kawasan Jalan Gatot Subroto seperti M spa, C dan Y spa. Di sana si pengelola mewajibkan para terapisnya memakai baju dan celana yang resletingnya digembok. “Sebenarnya ini hanya akal-akalan saja bang. Kalau abang mau bayar Rp 300 ribu, gembok ini langsung bisa dibuka,” kata Ines (31), salah seorang terapis di M spa.
Selain di dua lokasi itu, spa dan panti pijat plus-plus juga tersebar di 21 kecamatan di Kota Medan. Aw...aw..aw! (mri/deo)
MEDAN - Bisnis spa and massage, atau sebut saja panti pijat, bak buah si malakama. Sejatinya, usaha tersebut positif dari segi kesehatan. Namun saat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Irjen Iqbal Ingatkan Pengusaha Angkutan Umum Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Natal & Tahun Baru
- Pengamanan Nataru, Irjen Iqbal Ancam Copot Pejabat yang Tak Becus Jaga Masyarakat
- 1 Perahu Nelayan Mukomuko Karam Diterjang Ombak Besar
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob