Tak Ada Sabotase, Ahok Diminta Berhenti Cari Kambing Hitam
jpnn.com - JAKARTA - Polda Metro Jaya telah menangkap orang-orang yang bertanggungjawab atas tumpukan limbah kabel yang menyumbat gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mereka adalah para pencuri kulit kabel yang sehari-harinya juga berprofesi sebagai pemulung.
Dengan adanya hasil penyelidikan polisi tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) diharapkan berhenti mencari kambing hitam dan mulai melakukan instropeksi. Pasalnya, selama ini dia sibuk menyuarakan tudingan bahwa limbah kabel itu adalah bagian dari upaya sabotase pihak-pihak yang tak ingin Jakarta bebas dari banjir.
”Kasus kulit kabel ini seharusnya bisa menjadi pelajaran berharga yang kerap mengeluarkan tuduhan, atau tudingan, dan fitnah serta kambing hitam pada pihak lain mengenai suatu persoalan. Karena tuduhan itu terbukti tidak benar, seperti dalam kasus kulit kabel ini,” ujar Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, Jumat (11/3).
Dengan tidak terbukti adanya sabotase di kasus kulit kabel itu, Uchok curiga bahwa tudingan-tudingan lain yang sebelumnya pernah terlontar dari mulut Ahok juga tak berdasar. Contohnya tudingan maling kepada seorang Ibu bernama Yusri Isnaeni yang melaporkan kesulitanya dalam menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Karena itu, Uchok berharap sebelum melontarkan sesuatu sebaiknya didasari dahulu dengan dasar yang kuat. Kalau menuding ada sabotase ya harus dibuktikan dulu, kemudian menuduh orang maling ya dibuktikan dulu. ”Kalau tidak kan berbahaya. Apalagi jika yang melontarkan itu seorang pemimpin,” ucapnya.
Sebelumnya, Ahok meyakini ada yang sengaja menaruh bungkusan kabel di dalam gorong-gorong agar Jakarta banjir. Sebab, sulit dipercaya kulit kabel yang jumlahnya sampai 20 truk itu bisa menumpuk di gorong-gorong tanpa ada yang memasukkan.
”Kasus kabel yang jelas ini ada unsur kesengajaan. Bagaimana mungkin kabel 20 truk dimasukin ke aliran air,” ujarnya ketika hadir dalam suatu acara di Rusun Pesakih, Jakarta Barat, Sabtu (5/3) lalu.
Dia juga mengatakan, kalau aliran air gorong-gorong itu tersumbat seluruh ring 1 akan tenggelam ketika banjir datang dan aliran air ke kali krukutnya ditutup. ”Emang aku nuduh PLN sabotase!! Yang saya tuduh sabotase kan oknumnya pada 2015. Waduk Pluit waktu banjir dia matiin listriknya. Udah air naik tinggi tambah 1,8 meter tenggelem Jakarta baru hidupin. Kamu iseng amat matiin listrik sampai 1,5 jam. Itu saya marah,” cetusnya. (wok/dni/ind/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS