Tak Ada Tempat Senyaman di Rumah Sendiri

Dia mengatakan aparat pemerintah Sri Lanka telah membom rumahnya dan mencederai keluarganya. Setelah itu kakaknya terpaksa bergabung dengan Macan Tamil.
Pada tahun 2000, tentara Sri Lanka menangkap lima warga desanya termasuk tunangannya. Dia mengaku dipaksa untuk menonton saat mereka dibakar hidup-hidup.
“Sekarang bahkan jika saya berbicara tentang situasi itu, saya merasa kesal,” kata Priya. “Kami takut.”
Keluarganya melarikan diri ke India pada tahun 2001 dan tinggal di sebuah kamp pengungsi. Dia merasa tidak aman di sana dan takut dipulangkan ke Sri Lanka.
Pada tahun 2013 dia melarikan diri dengan perahu ke Australia dan setelah 10 bulan ditahan di Pulau Christmas, dia diizinkan tinggal di daratan sementara dia menunggu untuk mengajukan suaka.
Setelah menikah dengan Nades, Priya pindah ke Biloela dan bekerja sebagai voluntir.
Masyarakat setempat mendukungnya.
“Orang-orang di sini baik, mereka mau berbagi,” kata Priya. “Setiap kali saya keluar jalan-jalan, semua orang menyapa, apa kabar,” ujarnya.
Ini kisah tentang sebuah keluarga pencari suaka yang nasibnya terkatung-katung di Australia
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya