Tak Ada Tempat Senyaman di Rumah Sendiri
Walikota setempat pun ikut ambil bagian. Sekelompok perempuan melancarkan petisi bernama #HomeToBilo, mendesak Menteri Imigrasi saat itu, Peter Dutton, untuk menggunakan kewenangannya memberikan visa ke keluarga ini.
"Kami mengajukan tuntutan itu berdasarkan pertimbangan sosial dan ekonomi, sebagai kota pedalaman yang membutuhkan pekerja, dan Nedas yang sudah bekerja di pabrik daging sangat dibutuhkan," ujar Angela Fredericks, seorang pekerja sosial.
“Pertimbangan-pertimbangan ini masih tetap berlaku sekarang, tiga tahun setelah mereka dijemput," jelasnya.
Anak-anak mereka kekurangan makanan segar dan sinar matahari, sehingga gigi Tharnicaa mulai rusak.
Priya mengatakan Kopika mencabuti rambutnya sendiri.
Sejumlah pejabat pemerintah menyurat ke Menteri Imigrasi untuk campur tangan. Bahkan Departemen Imigrasi telah merekomendasikan sang menteri agar menerbitkan visa.
Ini kisah tentang sebuah keluarga pencari suaka yang nasibnya terkatung-katung di Australia
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis