Tak Ada Toleransi NasDem untuk Kadernya Si Gembong Narkoba
jpnn.com, JAKARTA - DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) segera memproses kadernya di DPRD Langkat, Sumatera Utara (Sumut) Ibrahim Hasan yang menjadi tersangka penyelundupan 105 kilogram sabu-sabu dan 30 ribu butir ekstasi. Menurut Sekretaris Jenderal NasDem Johnny G Plate, pihaknya tidak akan menoleransi kader yang terlibat dalam kasus narkoba.
Johnny memastikan Partai NasDem tidak akan memberikan bantuan hukum kepada Ibrahim. "Kami bahkan minta segera dihukum," jelas Johnny kepada JPNN.com, Kamis (22/8).
Legislator Partai NasDem di DPR itu menambahkan, partainya sudah memecat Ibrahim Hasan. Surat pemecatan itu diteken langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Selasa (20/8).
"Sudah dipecat. Dia terlibat narkoba dan berlawanan dengan platform Partai NasDem," kata Johnny.
Wakil rakyat dari Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menegaskan, ada tiga hal di Partai NasDem yang tak ditoleransi. Yaitu narkoba, korupsi dan pelecehan seksual terhadap anak.
Johnny juga mengingatkan seluruh kader NasDem untuk tidak melakukan hal tersebut. "Yang melakukan akan kami pecat secara tidak hormat," jelas dia.
Sebelumnya BNN mengungkap peredaran narkotika di Aceh dan Pangkalan Susu, Langkat Sumatera Utara. Dari pengungkapan itu, ada enam orang yang dibekuk termasuk Ibrahim Hasan alias Hongkong.(tan/jpnn)
DPP Partai NasDem meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) segera memproses kadernya di DPRD Langkat, Ibrahim Hasan yang ternyata gembong narkoba.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Bea Cukai dan Polri Musnahkan Sabu-Sabu dan Pil Ekstasi Sebanyak Ini di Karimun
- NasDem DKI Menolak Tegas Wacana Retribusi Kantin Sekolah
- DPRD Kota Bogor Sosialisasikan Raperda P4GN, Tampung Aspirasi Warga
- Irjen Iqbal: Tidak Ada Lagi Kampung Narkoba, Kami Kejar Sampai ke Lubang Tikus
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Polda Riau Tangkap 270 Pelaku Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Sesuai Perintah Kapolri