Tak Ada yang Berani Injak Lokasi Ini, Takut Dihantui Arwah Pembunuh Massal
Setelah kejadian berdarah itu, Sutedjo menjadi orang yang paling sibuk. Sebelum Wirdjo ditemukan, dia harus menelusuri jejak lokasi keponakannya itu beraksi. Ini juga yang membuat polisi menempel ketat Sutedjo hingga Wirdjo akhirnya ditemukan.
Kengerian terhadap aksi Wirdjo pun masih tergambar meski dia sudah ditemukan tewas gantung diri. Beberapa masyarakat yang kenal langsung dengan Wirdjo sampai tidak enak makan dan tidur.
“Saya sudah bilang sama mereka, makan saja. Tapi banyak yang nggak enak makan, tenggorokan serasa menolak nasi,” katanya.
Bahkan saat jenazah Wirdjo akan dikuburkan, Sutedjo pun harus bekerja keras. Mudin yang biasa memandikan jenazah menolak menjalankan tugasnya karena takut.
Dengan tangannya sendiri, Sutedjo pun memandikan jenazah keponakannya itu. Dibantu tujuh orang penggali kubur, Wirdjo pun akhirnya dimakamkan di kuburan keluarga di tengah makam kedua orang tuanya.
Meski diliputi ketakutan, rasa penasaran masyarakat untuk menyaksikan prosesi pemakaman itu cukup besar.
Areal makam yang berdekatan dengan sawah dan sungai, tampak penuh dengan lautan manusia.
“Sampai banyak helm dan kacamata yang saya temukan karena tertinggal oleh pemiliknya,” ucapnya.
Tragedi pembantaian terhadap belasan orang yang dilakukan Wirdjo tampaknya menjadi peristiwa yang sulit dilupakan bagi warga Banyuwangi, Jatim, terutama
- Biadabnya Pelaku Perkosaan-Pembunuhan Anak di Banyuwangi
- Perkuat Risma-Hans, Hasto Konsolidasikan Gerakan di Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi
- Tangis Haru Petani Buah Dikunjungi Khofifah: Terima Kasih Banyak Sudah Melihat Kami
- Kemenag Evaluasi Pengelolaan Wakaf, Tertib Administrasi
- PNM Beri Penghargaan kepada Wartawan Inspiratif di Journalist Journey 2024
- Pendaftaran PPPK 2024: Banyuwangi Siapkan 614 Formasi, Beri Kesempatan Besar untuk Honorer