Tak Ada yang Bisa Jawab Tiga Kuis Hidayat Nur Wahid
jpnn.com, KLATEN - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyampaikan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR di GOR Manisrenggo, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jateng, Minggu (6/5/2018).
Sosialisasi Empat Pilar MPR yang diikuti sekitar 400 peserta yang memenuhi GOR merupakan kerjasama MPR RI dengan Komunitas Pencinta Sunnah Rosul (KPSR). Turut berbicara sebagai narasumber anggota MPR Fraksi PKS, Sukamta.
Di sela menyampaikan materi, Hidayat mengajukan sejumlah pertanyaan, semacam kuis, dengan hadiah berangkat umrah.
Nur mengatakan, bahwa proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus jatuh di bulan Ramadan. “Tanggal dan jam berapa, serta tahun berapa hijriyah. Yang bisa menjawab secara tepat, hadiahnya berangkat umrah,” ujar Nur Hidayat dari atas podium.
Beberapa peserta antusias menyampaikan jawaban, tapi tak satu pun yang tepat. HNW, panggilan akrabnya, lantas menyapaikan bahwa para pendiri bangsa sejak awal kompak dalam keberagaman. Dari 9 anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), lanjutnya, terdiri dari empat tokoh umat Islam, empat nasionalis, dan satu tokoh non muslim.
HNW lanjut memaparkan pentingnya menjaga keutuhan NKRI, sampai kapan pun. Dia cerita soal Uni Sovyet, negara adi daya, kuat, dan ditakuti Amerika Serikat, akhirnya hilang, tidak ada lagi alias almarhum. HNW mengajukan kuis lagi, dengan iming-iming hadiah bagi yang bisa menjawab secara tepat.
“Apa penyebab Uni Sonyet almarhum?” kata HNW mengajukan pertanyaan. Sayang, beberapa peserta jawabannya tidak persis seperti yang dikehendaki politikus senior dari PKS itu.
"Setelah glasnost dan perestroika, Uni Soviet bisa pecah karena ideologi komunis adalah ideologi yang diimpor," ujarnya. Ini berbeda dengan Pancasila, yang nilai-nilainya digali oleh para pendidi bangsa, dari nilai-nilai dasar masyarakat Indonesia sendiri.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengajukan tiga pertanyaan, sebagai kuis dengan hadiah umrah, saat Sosialisasi Empat Pilar di Kecamatan Prambanan.
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi