Tak Akui ZEE Vietnam, Tiongkok Mengaku Penguasa Laut China Selatan

jpnn.com, BEIJING - Pemerintah Tiongkok menanggapi protes Vietnam soal aktivitas kapal riset Xiang Yang Hong-10 di Laut China Selatan (LCS).
Negara Asia Tenggara itu murka lantaran kapal-kapal Tiongkok beroperasi tanpa izin di area perairan yang berdasarkan hukum internasional adalah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Vietnam.
Keluhan negara tetangga yang juga berhaluan komunis tersebut tentu saja tak berarti apa-apa bagi Tiongkok.
"Tidak ada yang namanya masuk ZEE negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) Mao Ning menjawab pertanyaan wartawan.
Seperti biasa, Beijing merespons masalah Laut China Selatan dengan melontarkan klaim sepihak soal kedaulatan Negeri Tirai Bambu di perairan kaya sumber daya itu.
Ia mengklaim kapal tersebut berada di sekitar Kepulauan Nansha di Laut China Selatan yang merupakan wilayah kedaulatan Tiongkok.
"Terkait isu Laut China Selatan, kami berkomunikasi dengan semua pihak dan siap menangani perselisihan melalui dialog dan konsultasi demi terpeliharanya pedamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," kata Mao.
Meskipun demikian, Mao menegaskan bahwa negaranya tetap berkomitmen melindungi hak dan kepentingan Tiongkok.
Vietnam menuduh kapal riset Tiongkok dan beberapa kapal pendamping melakukan pelanggaran kedaulatan wilayah di Laut China Selatan.
- Tarif Tarifan
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China
- Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China