Tak Akurat, Empat Bupati Protes Data Penduduk Miskin dari BPS
Rabu, 18 Juli 2012 – 13:27 WIB

Tak Akurat, Empat Bupati Protes Data Penduduk Miskin dari BPS
Dia mengungkapkan, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 32/2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD telah mengebiri kewenangan bupati dan wali kota se-Indonesia. Dalam Permendagri itu, tidak membolehkan lagi bupati memberikan bantuan secara langsung terhadap masyarakat yang tidak terkaver dalam Jamkesmas dan Jamkesda.
"Jika dulu ada masyarakat yang datang ke bupati atau wali kota dan tidak terdaftar sebagai peserta Jamkesda atau Jamkesmas, kepala daerah bisa menyalurkan bantuan hibah atau bantuan sosial. Sekarang tak bisa lagi,"Â ujarnya.
Nasrul Abit juga mengaku bingung dengan indikator kemiskinan yang digunakan BPS. Dia mengaku sudah berulangkali mencocokkan data dengan BPS, namun tak pernah ditemukan persepsi yang sama dengan BPS. Angka penduduk miskin di Pessel yang dulunya hanya 160 ribu jiwa, berdasarkan data BPS membengkak menjadi 260 ribu jiwa. Jika data BPS ini terus diakomodir, maka negara dan daerah bisa bangkrut dibuatnya.
"Banyak program dan anggaran yang dikucurkan setiap tahunnya, masa tidak ada penurunan terhadap angka jumlah penduduk miskin sama sekali. Harusnya ada penurunan dong? Kita sudah sepakat mengurangi jumlah penduduyk miskin, namun angka penduduk miskin terus bertambah menurut versi BPS. Ini yang perlu didudukan dulu dengan BPS, mana data by name by addres terhadap penduduk miskin di daerah kami, biar kami lakukan kroscek lagi,"Â paparnya.
BUKITTINGGI - Empat kepala daerah memprotes data kemiskinan yang dilansir Biro Pusat Statistik (BPS). Mereka menilai indikator BPS dalam mengukur
BERITA TERKAIT
- 253.409 Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, Terkumpul Rp61,9 Miliar
- Dituduh Menelantarkan Anak & Istri, Bambang Wuragil Merespons Begini
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Iskandar Ditangkap Polisi di Ogan Ilir, Ini Kasusnya
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan