Tak Andalkan Fogging untuk Berantas Demam Berdarah
Jumat, 11 Januari 2019 – 16:03 WIB
jpnn.com, GRESIK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik menyebutkan, kasus demam berdarah (DB) mulai terjadi di beberapa kecamatan di Gresik. Dinkes telah mengingatkan masyarakat bahwa selama November hingga Maret biasanya terjadi kenaikan jumlah pasien DB. Solusi utamanya bukan fogging, melainkan pemberantasan jentik nyamuk.
Ruli menjelaskan, deteksi pertama bisa menggunakan senter. Tempat-tempat air diperiksa. Ada jentik nyamuk atau tidak. Setelah itu, bak mandi atau tempat air lain ditaburi abate.
Baca Juga:
Selama ini, lanjut dia, dinkes enggan memanjakan masyarakat dengan fogging. Mengapa? Fogginghanya berdampak sementara. Setelah itu, nyamuk Aedes aegypti berkembang biak lagi. Pengasapan hanya bertujuan mengusir. Tidak membunuh nyamuk. Apalagi, usia nyamuk Aedes aegypti hanya beberapa hari. Dikhawatirkan, nyamuk masih menggigit dan menyebarkan virus.
Hingga 1 Januari, tercatat berbagai kasus demam berdarah. Data rumah sakit menyebutkan, yang paling banyak pasien asal Kecamatan Kebomas dan Cerme. Contohnya, Dusun Sukorejo, Desa Ngabetan, Cerme. Sudah 30-an warganya gantian opname di beberapa rumah sakit di Gresik dan puskesmas.
Dinkes mengingatkan, pasien yang mengalami demam tidak biasa sebaiknya segera diperiksa. Kalau memang positif DB dan terlambat ditangani, akibatnya bisa fatal. "Trombosit yang sangat rendah bisa berisiko pendarahan hingga kematian," jelas Kabid P2P Dinkes Gresik dr Ummi Khoiroh.
Pendarahan, antara lain, menimpa Alfiyah. Dia terkena DB akhir 2018. Perempuan warga Desa Gedangkulut, Cerme, itu terlambat berobat. Setelah lima hari demam, baru berangkat ke puskesmas. Trombositnya rendah.
petugas pencegahan demam berdarah mempraktikkan penggunaan abate. Itu upaya pencegahan pertama. Abate ditaburkan di tempat penampungan air
BERITA TERKAIT
- Cegah DBD, Ribuan Keluarga Ikut Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk
- Kasus DBD Meningkat, Upaya Preventif Jadi Alternatif
- Tren Penyebaran Kasus DBD di Solo Menurun
- Kasus DBD Tembus 88 Ribu, Lestari Moerdijat: Efektivitas Pencegahan Harus Ditingkatkan
- 4 Pasien DBD di Banyuwangi Meninggal Dunia
- Kasus DBD Kembali Menelan Korban Jiwa di Mukomuko Sumsel