Tak Bayar Denda, Arema Terancam Degradasi

Tak Bayar Denda, Arema Terancam Degradasi
Selebrasi pemain Arema, Greg Nwokolo, Beto Goncalves dan Keith Kayamba saat melawan Persiba Balikpapan di Stadion Kanjuruhan. Arema meanng 2-1. Foto: Rully Novianto/Radar Malang/JPNN

jpnn.com - JAKARTA -- PSSI meminta Arema Indonesia mematuhi sanksi FIFA yang memberikan denda sebesar 5000 Swiss Franc atau sekira Rp 60 juta. Jika tidak Arema Indonesia bisa terkena sanksi degradasi.

"Kalau tidak membayar denda, sanksinya Arema akan degradasi," kata Sekjen PSSI Joko Driyono saat ditemui di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Jumat (13/9).

Joko menjelaskan, kasus Arema Indonesia ini sebenarnya sudah diputusan sejak 31 Januari. Dan FIFA mengirim surat ke PSSI pada 8 Februari

"Kira-kira pertengahan Agustus lalu kita mendapatkan penegasan kembali FIFA. Kita ingin implementasikan tahun depan, mengingat Arema ada dua. Namun, FIFA kembali menyurati PSSI bahwa implementasi sanks FIFA harus dilaksanakan musim ini," jelasnya.

Atas dasar itulah, PSSI memerintahkan PT Liga Indonesia untuk mengubah klasemen dengan melakukan pengurangan tiga poin terhadap Arema.

"Saya konfirmasi bahwa pengurangan poin ini untuk Arema ISL. Kalau tidak diimplementasikan Indonesia bisa dilarang mengikti turnamen internasional," ujarnya.

Joko menambahkan, deadline pembayaran Denda itu harusnya dilakukan Maret. Tapi karena ada situasi tidak memungkinkan di Indonesia, FIFA memberi kelonggaran.

"Sebenarnya sekarang ada Appeal (banding) dengan FIFA karena ada situasi yang tidak memungkinkan. Komunikasi terakhir, kita mendapatkan kelonggaran," ungkap Joko.

JAKARTA -- PSSI meminta Arema Indonesia mematuhi sanksi FIFA yang memberikan denda sebesar 5000 Swiss Franc atau sekira Rp 60 juta. Jika tidak Arema

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News