Tak Benar Ada Ego Sektoral Antara KPK, Polri dan Kejagung
jpnn.com - JAKARTA - Guru Besar Hukum Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Prof Suparji Ahmad menilai tak benar pandangan yang menilai ada ego sektoral antara tiga lembaga hukum di Indonesia.
Ketiga lembaga yang dimaksud yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri dan Kejaksaan Agung.
Prof Suparji menyatakan pandangannya menyikapi pandangan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata yang menyebut masih ada ego sektoral yang tinggi dan penutupan akses yang dilakukan Polri dan Kejagung.
“Menurut saya, pandangan atau pendapat bahwa adanya ego sektoral, adanya penutupan akses itu tidak benar sepenuhnya, atau saya kira tidak ada datanya, tidak ada faktanya begitu. Tidak seperti itulah praktik yang terjadi," ujar Prof Suparji kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/7).
Prof Suparji meyakini tidak ada ego sektoral antara KPK, Polri dan Kejagung dalam hal pemberantasan korupsi.
“Ego sektoral ini saya kira tidak boleh terjadi, kompetisi boleh, tetapi dalam konteks berlomba-lomba dalam kebaikan. Namun alangkah lebih baik yang ada itu sinergitas dan kolaborasi. Itu yang semestinya harus didukung,” ucapnya.
Suparji menilai jika KPK merasa dikucilkan seharusnya meminta turut serta dilibatkan dalam perkara yang sedang ditangani Polri maupun Kejagung.
“Jadi, jangan ada satu atmosfer yang berhadapan atau bersaing, tetapi kolaborasi,” katanya.
Pakar hukum Prof Suparji menilai tak benar pandangan yang menilai ada ego sektoral antara KPK, Polri dan Kejagung.
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP