Tak Beralasan Anggap JK Bakal Lebih Dominan
Andai Kelak Dampingi Jokowi di Pemerintahan

jpnn.com - JAKARTA - Kecemasan tentang kecenderungan bahwa Jusuf Kalla bakal lebih dominan jika kelak sampai mendampingi Joko Widodo di pemerintahan dinilai tak beralasan. Menurut guru besar psikologi dari Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk, Undang-Undang Dasar (UUD) sudah secara jelas mengatur bahwa wakil presiden tidak punya wewenang mengambil keputusan.
"Jokowi-JK (Jusuf Kalla), lalu (khawatir) JK akan dominan di pemerintahan itu belum tentu juga, karena Undang-Undang Dasar tidak memberikan ruang bagi wapres untuk mengambil keputusan," kata Hamdi di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (24/4).
Demikian juga halnya dalam sistem administrasi pemerintahan. Menurut Hamdi, Indonesia hanya mengenal keputusan presiden (keppres) dan tidak ada keputusan wakil presiden. "Wapres itu ibarat ban serep," tegasnya.
Meski demikian Hamdi mengakui bahwa JK saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono pada periode 2004-2009 memang bisa bertindak cekatan sehingga terkesan dominan. “Karena Presiden SBY punya kelemahan elementer yang tidak bisa mengambil keputusan cepat. Kelemahan itu ditutup oleh JK," ujarnya.
Karena itu Hamdi mengingatkan orang nomor satu di negeri ini harus bersikap determinatif dalam pengambilan keputusan. "Tegas, bukan bengis. Tegas dan bengis itu beda," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Kecemasan tentang kecenderungan bahwa Jusuf Kalla bakal lebih dominan jika kelak sampai mendampingi Joko Widodo di pemerintahan dinilai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waka MPR Ibas Ajak Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif Lokal ke Kancah Global
- PP Himmah Minta KPK Segera Periksa Senator terkait Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan DPD
- PDIP Jatim Berbagi, Said Singgung Ekonomi Rakyat Tak Baik dan Daya Beli Turun
- BMKG: Hujan Deras Masih Guyur Jabodetabek Hingga 11 Maret
- Revisi UU Kejaksaan Menuai Pro dan Kontra, Pakar Sarankan Penundaan
- PSI: Ahok Seharusnya Jadi Whistle Blower Saat Masih Menjabat Komut