Tak Berani Melawan, Takut Todongan Senjata
Rabu, 25 Agustus 2010 – 07:07 WIB
Menurut Seivo, seharusnya polisi perairan Johor tahu bahwa mereka memasuki wilayah Indonesia. Dia tidak yakin benar mengapa mereka berani menangkap petugas RI berseragam yang dilengkapi surat tugas.
Ketiganya mengaku telah berusaha melawan. Namun, karena tidak dibekali senjata, mereka terpaksa menyerah dan akhirnya dibawa paksa oleh MPM . Selanjutnya, mereka dibawa ke Johor. "Bagaimana mau melawan, mereka bersenjata lengkap, sedangkan kami tidak," ujar Seivo sambil memeragakan gerakan menodong yang dilakukan petugas MPM.
Erwan pun menyambung cerita Seivo. Menurut dia, ketika dibawa paksa ke dalam kapal Malaysia, ketiganya diikat dengan menggunakan tali dan diinterogasi. Pada saat itu, ketiganya mengenakan seragam DKP lengkap. Pihak Malaysia juga menanyakan tentang jati diri ketiga petugas DKP itu. Ketika dijawab bahwa ketiganya petugas resmi DKP Indonesia, mereka tidak menggubris. Tapi, beberapa menit kemudian mereka melepaskan ikatan tangan petugas DKP tersebut.
Sesampai di Johor pada Sabtu dini hari (14/8), lantas mereka digiring ke balai polis (setingkat polsek, Red). Lalu, mereka dipindah ke Kota Tinggi yang merupakan kantor polisi distrik dan dimasukkan ke tahanan. Seivo mengatakan, dirinya dan kedua rekannya dipaksa membuka baju serta menyerahkan telepon genggam dan dompet. Selanjutnya, mereka bertelanjang dada di dalam penjara dan dibiarkan di ruangan tertutup dalam waktu cukup lama. "Katanya itu prosedur mereka," paparnya.
Penangkapan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Riau (DKP Kepri) oleh Marine Police Malaysia (MPM) menimbulkan kontroversi. Karena
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408