Tak Bisa Atur Aparat, Negara Sudah Bahaya
Senin, 25 Maret 2013 – 16:01 WIB

Tak Bisa Atur Aparat, Negara Sudah Bahaya
JAKARTA - Pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jaleswari Pramodharwardani, menyatakan bahwa sesungguhnya negara sudah berada dalam kondisi bahaya jika aparatur penegak hukumnya tak bisa diatur lagi. Ia menyampaikan hal itu, guna menanggapi pernyataan Pangdam IV Diponegoro, ‪Mayjen Hardiyono Saroso‬ yang mengklaim pasukannya tidak terlibat dalam penyerangan Lembaga Pemasyaratan (Lapas) Cebongan di Sleman, Yogyakarta.
"Negara dalam keadaan bahaya kalau tidak bisa lagi mengatur aparat penegak hukumnya," kata Jaleswari dalam diskusi bertema "Menata Hubungan TNI - Polri" di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (25/3).
Apalagi, lanjutnya, Pangdam Diponegoro juga terkesan terburu-buru menyimpulkan penyerbuan dan penembakan di Lapas Cebongan bukan dilakukan oleh Kopasus. Padahal faktanya, kata Jaleswari, penyerbuan itu dilakukan secara sistematis oleh orang-orang terlatih. "Ini justru lebih berbahaya lagi," ujarnya.
Kecurigaan serupa juga dilontarkan Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifuddin. "Oknum Kopasus bukan, lalu siapa lagi yang menyerang sementara yang ditembak itu diduga terkait dengan tindakan kekerasan terhadap seorang anggota Kopasus," tanya politisi PPP itu.
JAKARTA - Pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jaleswari Pramodharwardani, menyatakan bahwa sesungguhnya negara sudah
BERITA TERKAIT
- Mahfud MD Bilang Begini soal Lagu Band Sukatani yang Menyentil Polisi
- Pendekar 08 Bagikan 80 Tong Sampah untuk Mendukung Kebersihan Lingkungan
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara