Tak Bisa Kembali ke Australia, Pemegang WHV Asal Indonesia Merasa Dirugikan
"Harapan saya dan teman-teman adalah agar perbatasan bisa dibuka untuk WHV, tentu dengan syarat karantina atau tes kesehatan," kata Sri kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
"Selain itu WHV kebanyakan kerja di regional jadi sebenarnya cukup untuk membantu ekonomi di sana juga dan karena travel-nya di wilayah domestik."
Photo: Yesica berharap agar Pemerintah Australia dapat mengizinkan pemegang WHV masuk ke Australia. (Koleksi pribadi)
Permintaan yang sama juga diutarakan oleh Yesica, yang berharap ada campur tangan Pemerintah Australia terhadap nasib pemegang WHV dari seluruh dunia.
Kontribusi pemegang WHV bagi perekonomian Australia diperkirakan mencari AU$ 3 triliun, selain turut menggerakan perekonomian kawasan pedalaman Australia.
"Anak-anak WHV memegang peranan penting untuk Australia, pekerjaan yang tidak dilakukan warganegara kami lakukan, seperti farming," kata Yesica.
"Karena perbatasannya tutup sehingga kami banyak yang stuck [terjebak] di sini [negara masing-masing]."
Simak berita lainnya di ABC Indonesia.
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Sri Ernawati adalah pemegang 'Work and Holiday Visa' tahun kedua yang saat ini berada di rumahnya di Pontianak, Kalimantan Barat, sedang menunggu apakah ia bisa kembali ke Australia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata