Tak Bisa Konvensional Lagi, UMKM Harus Digitalisasi
jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia mendorong para pelaku UMKM memanfaatkan teknologi untuk memajukan bisnisnya.
“UMKM harus mau berubah, tidak bisa memakai cara konvensional lagi kalau mau maju,’’ kata Bahlil, Rabu (12/12).
Dia menambahkan, pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk memberikan pelatihan kepada UMKM binaannya.
Selain itu, Hipmi menjalin kerja sama dengan Telkom University dan Universitas Indonesia untuk mewujudkan UMKM yang peka terhadap dunia digital.
’’Dari seluruh anggota Hipmi yang berjumlah 42 ribu di Indonesia, sudah 30–40 persen yang terdigitalisasi. Kami tidak bisa langsung melakukan digitalisasi semuanya karena akses infrastruktur telekomunikasi di daerah butuh proses,’’ jelasnya.
UMKM di Indonesia berkontribusi 50,9 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRD).
Karena itu, menurut Bahlil, UMKM merupakan instrumen terpenting untuk membangun perekonomian di tanah air.
Sementara itu, Ketum Hipmi Jatim Mufti Anam menuturkan, tantangan ke depan adalah menghadapi perubahan ekonomi yang makin lama makin berat serta ditunjang dengan era digital.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia mendorong para pelaku UMKM memanfaatkan teknologi untuk memajukan bisnisnya.
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Pengguna Layanan Ferizy Tembus 2,59 Juta, ASDP Terus Genjot Digitalisasi E-Ticketing
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha