Tak Bisa Masuk Australia, Mahasiswa Asal Indonesia Kesulitan Mengikuti Kuliah Daring
"Mengecewakan sekali bahwa pemerintahan Morrison mengabaikan begitu saja mahasiswa asing di awal pandemi, padahal dengan senang hati menerima pendapatan dari mahasiswa internasional selama bertahun-tahun, sehingga menjadi penghasil devisa keempat terbesar di tahun 2019 (setelah biji besi, batu bara dan gas)," kata Dr Barnes.
Photo: Dosen paruh waktu Dash Jayasuriya kehilangan pekerjaannya selama pandemi tahun lalu. (ABC News: Simon Winter)
"Mereka didesak untuk pulang ke negara masing-masing sebelum perbatasan ditutup, dan tidak akan mendapat bantuan pemerintah bila mereka tetap di sini," katanya.
"Banyak diantara mereka akan kehilangan pekerjaan paruh waktu karena adanya pembatasan dan lockdown. Ini kemudian berdampak pada berbagai sektor dalam perekonomian."
Menurut angka yang dikeluarkan Universities Australia (AU), sektor universitas kehilangan pendapatan Rp 1,8 T tahun lalu dan sekitar 17300 lapangan kerja hilang.
External Link: @AlisonBarnes25 tweet: Now that @AlanTudgeMP has acknowledged the crisis in Higher Education we urge him to work with us to #savehighered now. Continued government inaction will mean even more job losses this year
ABC telah menghubungi Departemen Pendidikan Australia untuk mendapatkan tanggapan.
Universitas berusaha agar mahasiswa tetap kuliah
Karena universitas tidak bisa menggelar perkuliahan secara fisik di kampus-kampus, mereka menawarkan berbagai alternatif sehingga pendaftaran tetap tinggi.
Pandemi COVID-19 yang terus berlangsung ketika tahun perkuliahan baru akan dimulai, mendorong beberapa universitas di Australia mengurangi pembayaran uang kuliah bagi para mahasiswa internasional
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'