Tak Bisa Masuk Australia, Mahasiswa Asal Indonesia Kesulitan Mengikuti Kuliah Daring

Tak Bisa Masuk Australia, Mahasiswa Asal Indonesia Kesulitan Mengikuti Kuliah Daring
Naufal Zavier mengatakan perbedaan waktu empat jam antara Australia dan Indonesia menjadi salah satu masalah yang dihadapinya. (Supplied)

Amanda Achmadi dosen jurusan Arsitektur di University of Melbourna mendapat pelatihan selama masa transisi di sana untuk berpindah ke kuliah online.

Dia mengatakan para tenaga pengajar harus bekerja keras karena mereka hanya memiliki masa tigha minggu di semester pertama tahun 2020 untuk berpindah ke pengajaran online.

"Guna memastikan pengalaman belajar tetap menarik, ini bukan sekedar penggunaan teknologi saja, kami harus juga mengubah isi kuliah sehingga tetap dapat dicerna dan menarik seperti kuliah tatap muka," kata Amanda.

Namun masih banyak tantangan seperti yang dirasakan mahasiswa asal Indonesia Naufal Muhammad Zavier, yang merasakan perbedaan waktu antara Indonesia dan Australia sebagai hal besar.

"Kelas yang saya ikuti kebanyakan kelas pagi waktu Australia, yang dimulai pukul 8 atau 9 pagi semester lalu," katanya.

"Perbedaan waktu adalah 4 jam sehingga saya harus bangun pagi jam 4 pagi."

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dan lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini


Pandemi COVID-19 yang terus berlangsung ketika tahun perkuliahan baru akan dimulai, mendorong beberapa universitas di Australia mengurangi pembayaran uang kuliah bagi para mahasiswa internasional


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News