Derita Rohingya
Tak Bisa Mengungsi, Sehari-hari Cuma Makan Daun
jpnn.com, MAUNGDAW - Hangus dan rata dengan tanah. Seperti itulah gambaran Kota Maungdaw di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, saat ini.
Hampir seluruh rumah dan properti milik penduduk Rohingya di kota tersebut menjadi abu. Hanya ada satu desa yang selamat.
Ratusan sapi yang ditinggalkan oleh penduduk yang mengungsi berkeliaran begitu saja di sawah.
Gambaran itu didapat jurnalis kantor berita Reuters saat berkunjung ke Maungdaw beberapa waktu lalu secara independen tanpa izin dari militer Myanmar.
Maungdaw adalah kota yang terdampak paling parah oleh krisis di Rakhine. Pembakaran besar-besaran dilakukan saat pecah konflik tahun lalu dan juga tahun ini.
Hampir seluruh etnis Rohingya di Maungdaw kini melarikan diri ke Bangladesh. ’’Kami takut jika polisi dan prajurit militer akan menembak jika mereka menemukan kami. Jadi, kami lari dari desa,’’ ujar Suyaid Islam yang dahulu tinggal di Desa Yae Khat Chaung Gwa Son, Maungdaw.
Menurut Suyaidi dan para pengungsi yang lain, militer Myanmar-lah yang membakar desa mereka.
Sekitar seratus orang yang memilih tetap tinggal di Maungdaw harus kucing-kucingan dengan pasukan militer Myanmar.
Sekitar 100 orang etnis Rohingya masih bertahan di Maungdaw meski terus dipersekusi
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
- 51 Pengungsi Rohingya Sudah Tiba di Langkat
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Rohingya, Mencari Tempat Berlindung
- Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand