Tak Cukup Hanya Peran Kementan Menjaga Kesuburan Lahan Pertanian

jpnn.com, WONOSOBO - Pengembangan pertanian tak cukup hanya dilakukan pemerintah lewat Kementerian Pertanian.
Butuh keterlibatan seluruh pihak, termasuk para petani. Untuk dapat berperan aktif.
Paling tidak, untuk menjaga kesuburan lahan. Karena jika tidak dirawat, bukan mustahil suatu saat lahan pertanian yang ada tak lagi membuahkan hasil maksimal.
"Jadi 'ibu'-nya (lahan) dijaga. Supaya kandungannya tetap bagus. Tak ada gunanya bibit sudah bagus, tapi tingkat kesuburan lahan tak dipelihara dengan baik," ujar anggota Komisi IV DPR Ibnu Multazam, saat berdialog dengan petani Dieng Wonosobo, di Kantor Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (3/5).
Menurut Ibnu, para petani dapat menjaga kesuburan lahan dengan pola ternak mandiri. Dengan demikian kotoran dari ternak-ternak yang ada dapat menjadi pupuk alami bagi unsur tanah yang ada.
Di sini ada domba Wonosobo, itu kan memproduksi organik. Jadi bisa dikembangkan. Jadi biar ada keseimbangan, bantuan dari pemerintah di satu sisi, dan peran nyata petani di sisi lain.
Pandangan tersebut diamini anggota Komisi IV lainnya, Darori Wonodipuro. Bahkan merekomendasikan agar petani mencoba menanam dengan sistem kantong plastik.
Karena tak dapat dipungkiri, lahan pertanian di Wonosobo berada di kemiringan. Sehingga seringkali air hujan yang ada, membawa serta unsur tanah ke bawah.
Pengembangan pertanian tak cukup hanya dilakukan pemerintah lewat Kementerian Pertanian.
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Meraup Untung dari Kemacetan Arus Mudik, Pedagang Kopi Keliling Berseliweran
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan