Tak Cuma Penanya yang Tajam...
Jumat, 25 Desember 2015 – 07:07 WIB
Suatu hari, "isteri Gusti ingin bertemu dengan saya, sebagai guru anaknya," kenang Soejatin.
Kedudukan Manusia
Saat asyik-asyik ngobrol, datang pelayan menghidang minuman.
Untuk Gusti Putri gelasnya bagus lengkap dengan nampan dan tutupnya. Sedang untuk Soejatin, gelas biasa tanpa tutup, apalagi nampan.
"Ketika dipersilahkan minum saya menolak secara halus, menyatakan bahwa saya sudah minum dan tidak haus," tuturnya dalam tulisan.
Usai itu, dia pamit seperti biasa. Seolah tak terjadi apa-apa.
Esok harinya, datang seorang abdi dalem ke rumah Soejatin.
Ada yang mengganjal di hati Gusti Putri rupanya, kok minuman itu tak disentuh sama sekali, walau sekadar pelengkap sempurnanya sandiwara.
TULISAN-tulisan Soejatin di majalah Jong Java garang menyerang sendi-sendi feodalisme. Dia memakai nama pena Gerbera. Wenri
BERITA TERKAIT
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono