Tak Cuma Penanya yang Tajam...

Tak Cuma Penanya yang Tajam...
Surat kabar Jong Java, edisi 15 September 1926. Foto: Dok.Kominfo.

Suatu hari, "isteri Gusti ingin bertemu dengan saya, sebagai guru anaknya," kenang Soejatin.

Kedudukan Manusia

Saat asyik-asyik ngobrol, datang pelayan menghidang minuman. 

Untuk Gusti Putri gelasnya bagus lengkap dengan nampan dan tutupnya. Sedang untuk Soejatin, gelas biasa tanpa tutup, apalagi nampan.

"Ketika dipersilahkan minum saya menolak secara halus, menyatakan bahwa saya sudah minum dan tidak haus," tuturnya dalam tulisan.

Usai itu, dia pamit seperti biasa. Seolah tak terjadi apa-apa. 

Esok harinya, datang seorang abdi dalem ke rumah Soejatin. 

Ada yang mengganjal di hati Gusti Putri rupanya, kok minuman itu tak disentuh sama sekali, walau sekadar pelengkap sempurnanya sandiwara.

TULISAN-tulisan Soejatin di majalah Jong Java garang menyerang sendi-sendi feodalisme. Dia memakai nama pena Gerbera.  Wenri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News